Mutiara Lombok adalah Mutiara Kebanggaan Indonesia
PENGEMBANGAN BUDIDAYA MUTIARA DI INDONESIA
- Ujicoba budaya mutiara di Indonesia dimulai pada Button, Sulawesi Tenggara sejak 1921 oleh sekelompok pakar Jepang yang dipimpin oleh Dr M. Fujita, seorang peneliti terkemuka di budidaya mutiara. Usaha ini dibiayai oleh Mitsubishi Corporation dari Jepang.
- Budaya uji menggunakan Golden Pearl Oyster (Pinctada Maxima Jameson) yang dikumpulkan dari Laut Arafura, khususnya di sekitar Kepulauan Aru Group. Setelah tujuh tahun trial and error, budaya tes akhirnya berhasil memproduksi mutiara bulat dengan warna yang menarik dan kilau.
- Setelah itu, sponsor, Mitsubishi Corporation, mendirikan South Sea Pearl Corp Ltd (Nanyo Shinju Kabushiki Kaisha) yang beroperasi bisnis budidaya mutiara. Operasi berakhir pada tahun 1941 karena Perang Dunia II.
- Pada tahun 1958, kegiatan uji coba untuk budidaya mutiara dilanjutkan oleh para peneliti dan ahli dari Pusat Indonesian Kelautan Perikanan Indonesia.
- Upaya tersebut kemudian dilanjutkan oleh Pusat Penelitian Perikanan Laut Indonesia untuk sejak 1962. Ujicoba untuk kultur mutiara Pinctada Margaritifera dilakukan di Teluk Jakarta dan di Semayang Island, Kepulauan Riau Group.
- The Research Center juga menguji budaya mutiara Pinctada Lentiginosa di Teluk Kalabahi, Alor, dan Nusa Tenggara Timur. Tes tidak keluar seperti yang diharapkan. Terhitung sejak tahun 1960, kegiatan budaya mutiara yang mulai menggunakan liar Pinctada Maxima tiram dikumpulkan dari habitat alami mereka.
- Dari 1990 dan seterusnya, budidaya mutiara mulai menggunakan tiram dewasa dipelihara dari penetasan.
PUSAT PRODUKSI MUTIARA INDONESIA

Sebagai produsen terbesar South Sea Pearl, Indonesia angka produksi tercatat dari 12 ton pada tahun 2005. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 18 ton
. tahun 2009 berbudaya mutiara Laut Selatan Indonesia diproduksi dalam bidang berikut:
1) perairan sekitar Bali;
2) Nusa Tenggara (Lombok dan Sumbawa);
3) Sulawesi (Celebes);
4) Maluku (Maluku) pulau
5) Provinsi Papua.
Nusa Tenggara adalah produsen terbesar berkualitas tinggi South Sea Pearls di Indonesia.
- Ada beberapa peternakan mutiara di wilayah Tenggara Barat Nusa Lombok, dikenal dengan “mutiara emas” dari tiram Gold-Lipped.
- Lombok memiliki lebih dari 24 peternakan mutiara aktif, pada atau dekat sepuluh pulau Sekotong itu, di ujung barat daya Lombok.
- Mutiara yang dihasilkan oleh peternakan mutiara di Nusa Tenggara meningkat dari 689 kilogram pada tahun 2001 menjadi 1.800 kilogram pada tahun 2005 dan sekitar 2.000 kilogram pada tahun 2006.
- Pada tahun 2009, total produksi mutiara diperkirakan akan mencapai 2,8 ton.