PERHIASAN MUTIARA
Seiring dengan perkembangan zaman sekarang banyak orang yang menyukai perhiasan mutiara seperti kalung, gelang dan anting-anting. Perhiasan mutiara dianggap sebagai lambang selera klasik dan kemewahan, serta sesuatu yang langka dan sangat berharga. Hal ini merupakan cerminan dari asal-usul mutiara itu sendiri. Walaupun banyak orang mungkin sudah tahu darimana mutiara berasal, tak banyak yang benar-benar menanamkan ketakjuban dalam benak ketika menyadari faktanya: mutiara adalah satu-satunya bahan perhiasan berharga di di dunia yang dihasilkan makhluk hidup, bukan dari tambang atau dalam tanah seperti emas, perak dan batu berharga lain.
Bagaimana Mutiara Terbentuk?
Butiran mutiara yang Anda tahu merupakan hasil akumulasi dari kristal kalsium karbonat, yang dikeluarkan oleh tiram mutiara atau kijing (khusus mutiara air tawar) sebagai respon terhadap benda asing yang masuk ke dalam cangkang mereka. Tiram atau kijing menutupi kotoran tersebut dengan lapisan kalsium karbonat yang makin lama makin tebal seiring waktu, dan bisa sampai bertahun-tahun sebelum butiran mutiara akhirnya terbentuk.
Tentunya merupakan peristiwa langka jika menunggu ada tiram liar yang menghasilkan mutiara, jadi perhiasan mutiara pada jaman dahulu benar-benar dianggap langka dan berharga. Kini, yang berharga adalah mutiara yang memiliki beberapa persyaratan, antara lain memiliki bentuk atau pantulan warna kilau yang langka (misalnya mutiara Lombok, Maluku dan Jepang), mutiara yang bentuk butirannya bisa bulat sempurna dan bersinar secara alami, serta yang disebut mother of pearl; mutiara dengan pantulan warna bermacam-macam. Inilah yang termasuk berharga untuk dijadikan perhiasan mutiara.
Mutiara dan Budidaya Mutiara
Kini, untuk memenuhi permintaan, banyak orang mulai menernakkan tiram dan kijing untuk membuat mutiara. Dalam budidaya mutiara, para peternak kadang memasukkan benda-benda asing dengan cara tertentu ke dalam tubuh tiram agar mutiara yang dihasilkan memiliki bentuk unik. Misalnya, ada yang memasukkan manik-manik bentuk persegi atau menempelkan separo bagian maniknya di permukaan dalam kulit tiram. Dengan menilik asal-usul mutiara yang mengagumkan, tidak mengherankan bahwa perhiasan mutiara tetap dihargai karena kelangkaannya meskipun kini sudah ada mutiara hasil budidaya.
